Sepasukan semut berjalan di suatu lintasan jalan semut. Dalam lintasan terdapat celah-celah sempit vertikal seukuran badan semut dengan kedalaman beberapa panjang semut. Untuk menyeberangi celah, semut-semut paling depan turun ke dalam dasar celah hingga celah tertutup badan-badan semut itu. Yang paling depan menempati yang paling bawah dalam celah. Kemudian semut-semut di belakangnya dapat menyeberangi celah dengan melalui semut-semut itu. Setelah mereka lewat, semut dalam celah mulai dari yang teratas naik ke permukaan bergabung kembali di belakang barisan dengan urutan yang teratas duluan. Contohnya, semula urutan: 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 (paling depan adalah terkiri, paling belakang adalah terkanan, bergerak dari kanan ke kiri), saat melalui celah kedalaman 4, urutan 1, 2, 3, 4 masuk ke dalam celah, sisanya 5,6,7,8,9,10 melewatinya. Setelah itu keempat bergabung dengan urutan terbalik di belakang sehingga sekarang urutannya 5,6,7,8,9,10,4,3,2,1.
Pada awalnya, ada 10 semut yang berbaris dalam urutan: 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10. Setelah melalui 5 celah yang masing-masing dengan kedalaman 7, 6, 3, 5, dan 4, urutan setelah melalui celah terakhir adalah:
a. 4,10,7,6,5,1,3,2,8,9
b. 4,3,2,1,5,6,7,10,9,8
c. 8,9,10,7,6,5, 4,3,2,1
d. 1,5,6,7,10, 9,8,2,3,4
e. 9,8,2,3, 4,10,7,6,5,1